Potensi alam di indonesia terbilang cukup luas untuk
berbagai bidang usaha. Dalam kesempatan ini, mari kita bahas bersama mengenai
potensi budidaya ikan air tawar. Indonesia sangat potensial untuk mengembangkan
budidaya ikan air tawar, selain untuk pengembangan pertanian, perkebunan dan
pertambangan. Sejauh mana potensi alam Indonesia untuk budidaya ikan air tawar?
Mari kita gali bersama.
Meski secara statistik, tingkat konsumsi ikan
Indonesia masih terbilang rendah, yakni 30,47 kg/kapita/tahun, jika dibandingkan
tingkat konsumsi ikan Malaysia yang mencapai 45 kg/kapita tahun, namun potensi
budidaya ikan air tawar tetap menjanjikan. Karena faktanya, produksi ikan kita
yang melimpah itu juga menjadi devisa negara melalui ekspor perikanan yang
dilakukan para nelayan lokal.
Berbagai potensi itu didukung dengan kondisi geografis
Indonesia yang strategis di titik silang perdagangan dunia. Sayangnya,
pemerintah baru menangkap potensi ini pascareformasi, setelah Presiden
Abdurrahman Wahid (Gusdur) dengan berani dan mencengangkan membentuk
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai bagian dari Kabinet Persatuan
Nasional.
Seperti diketahui, sebelum masa reformasi, fokus pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada pembangunan agrarian dan industri pertambangan. Baru pada masa Gus Dur, potensi kelautan dan perikanan dilirik. Dengan potensi laut dan perikanan yang besar, memang Indonesia seharusnya mampu menjadi pemasok hasil perikanan terbesar yang mampu “memberi makan” dunia. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta orang dan bila digabungkan dengan kawasan Asia lainnya, bisa mencapai jumlah 2 milyar orang, menjadi pasar produk perikanan yang sangat cerah.
Seperti diketahui, sebelum masa reformasi, fokus pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada pembangunan agrarian dan industri pertambangan. Baru pada masa Gus Dur, potensi kelautan dan perikanan dilirik. Dengan potensi laut dan perikanan yang besar, memang Indonesia seharusnya mampu menjadi pemasok hasil perikanan terbesar yang mampu “memberi makan” dunia. Di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia yang 230 juta orang dan bila digabungkan dengan kawasan Asia lainnya, bisa mencapai jumlah 2 milyar orang, menjadi pasar produk perikanan yang sangat cerah.
Maka bukan bualan jika Kementerian Kelautan RI sejak
tahun 2010 lalu telah mencanangkan diri sebagai penghasil produk kelautan dan
perikanan terbesar tahun 2015. Tahun 2015, diharapkan produksi budidaya ikan
air tawar dan laut Indonesia meningkat hingga 30% per tahun.
Lalu, bagaimana agar potensi budidaya ikan air tawar
dan laut terberdayakan dan target yang dicanangkan itu berhasil? Pemerintah RI
sebenarnya sudah memilik strateginya. Tapi entah realisasinya. Dalam sejumlah
kesempatan, Presiden RI maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sering
mengulas hal itu. Di antara sejumlah strateginya itu adalah:
- Perbaikan manajemen distribusi perikanan untuk meningkatkan daya saing produk, baik di pasar domestik maupun internasional.
- Menata sistem jaringan distribusi hasil perikanan yang terintegrasi, efektif, dan efisien. Memperbanyak sentra budidaya ikan air tawar dan laut untuk memangkas mahalnya biaya distribusi dan menutup kesenjangan produk, kesenjangan lokasi, kesenjangan waktu produksi dan konsumsi, kesenjangan pasokan dan ketersediaan, serta kesenjangan informasi dan komunikasi.
- Komitmen pemerintah dalam memfasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan budidaya ikan air tawar dan laut, serta mewujudkan jaringan distribusi hasil perikanan untuk meningkatkan daya saing produk perikanan.
- Mewujudkan Sistem Logistik Nasional, untuk mewujudkan kegiatan logistik nasional yang secara lokal terintegrasi dan secara global terhubung dengan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian dunia.
- Kesediaan pemerintah menciptakan pusat-pusat distribusi yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung pemasaran perishable product, dengan dukungan kelembagaan jaringan dan distribusi yang terintegrasi, terkonsolidasi, dan terkoordinasi dengan baik.
- Menggerakkan laju perdagangan hasil perikanan.
- Menciptakan keseimbangan dan kestabilan harga ikan melalui pembelian ikan dari produsen dengan harga yang sudah ditetapkan sejak awal (harga patokan ikan).
- Memberikan pelatihan dan bantuan subsidi bagi para pelaku budidaya ikan air tawar dan laut serta koperasi usaha kecil dan menengah untuk meningkatkan kompetensi serta produksi dan jaringan pemasarannya.
- Membantu meningkatkan usaha kreatif di bidang olahan pangan ikan melalui bantuan keuangan, pelatihan dan promosi, serta pemasarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar